Pelatihan Kepemimpinan Inklusi yang Melebur Pekerja Profesional dan Siswa SLB

“Diversity is being invited to the party. Inclusion is being asked to dance.” – Verna Myers

Kamis, 27 Juni 2019 – Yayasan Helping Hands memberikan program “Leadership & Inclusive Training” kepada 35 siswa dari tiga SLBA (tuna netra) dan SLBB (bisu tuli), dan 60 Manajemen dan karyawan GoWork di salah satu kantor GoWork di Setiabudi. Sekolah yang mengikuti adalah SLBB 01 Negeri, SLBB Santi Rama dan SLB A Pembina. Pelatihan difasilitasi oleh dua fasilitator, di mana salah satunya adalah seorang tuna netra. Pelatihan tersebut interaktif dan partisipatif yang memberikan pengalaman langsung bagi semua yang terlibat untuk merasakan bertemu, berinteraksi, berkomunikasi dengan individu yang berbeda darinya. Bagi karyawan Perusahaan, perbedaan besar adalah di pertemuan dengan murid sekolah berkebutuhan khusus. Bagi siswa, perbedaan besar adalah di pertemuan dengan orang dewasa yang sudah bekerja di dunia profesional. Namun apapun perbedaan yang dirasa, objektif dari Pelatihan ini adalah untuk menemukan kesamaan-kesamaan, untuk bekerja bersama guna mencapai tujuan. Sasaran lainnya adalah untuk membangun relasi dan dialog antara dunia professional dan dunia anak berkebutuhan khusus.

Diawali dengan introduksi program, peserta diperkenalkan prasyarat utama dalam pelatihan ini yaitu bahwa setiap orang di ruangan adalah partisipan yang setara. Yang artinya, setiap orang mempunyai andil untuk berkontribusi dan untuk belajar.

Aktivitas awal adalah ice breaking yang dipenuhi dengan gelak tawa namun juga pembelajaran teknik-teknik berkomunikasi antar satu sama lain. Ada peserta yang mengambil inisiatif untuk menggunakan tulisan, agar anak-anak bisu tuli dapat melihat kata-kata yang diucapkan.

Beberapa aktivitas berikutnya adalah permainan team building dalam kelompok-kelompok lebih kecil, yang mendorong setiap orang untuk bekerjasama dan berkomunikasi dengan lebih intens dengan satu sama lain.

Beberapa refleksi utama dari serangkaian simulasi tersebut adalah bahwa kita semua perlu belajar berkomunikasi agar terbangun jembatan untuk bisa mengerti, bertoleransi dan saling membantu satu sama lain.

Saat ditanya manfaat dari pelatihan ini, seorang peserta tuna netra SLBA mengatakan “Saya tadinya takut akan mengecewakan kakak-kakak. Tapi ternyata kakak-kakak baik dan menerima saya apa adanya. Yang tadinya saya minder, tapi melalui proses ini saya bisa merasa bangga dan percaya diri”. Seorang peserta bisu tuli mengungkapkan “Saya belajar mengenai kerjasama. Bahwa meskipun sulit, tapi sebenarnya bisa.” Salah seorang Pimpinan tertinggi GoWork mengatakan “Dari pelatihan ini, saya belajar mengenai keberagaman, toleransi dan empati. Saya belajar bahwa kita semua sama, namun dengan keunikan masing-masing, dan kita harus rayakan kesamaan dan keberagaman ini.”

Di sesi kedua pelatihan, salah seorang staff GoWork memberi wawasan kepada siswa-siswi mengenai dunia kerja. Anak-anak belajar bahwa dunia pekerjaan akan terus berubah dan kita tidak dapat memprediksi atau mengkontrol kondisi di masa depan, oleh sebab itu kita perlu mampu beradaptasi dan selalu siap dengan perubahan dengan membekali diri dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang benar.

Misi Yayasan Helping Hands adalah mempromosikan nilai-nilai kesetaraan khususnya terhadap disabilitas melalui program-program pelatihan dan Pendidikan yang inklusif dan partisipatif. Program-program yang ditawarkan adalah program olah raga, Pendidikan Alam dan Profesionalisme. Slogan Helping Hands adalah Disabilitas Bukan Halangan, yang artinya jangan jadikan disabilitas halangan untuk maju, dan jangan jadikan disabilitas halangan untuk maju bersama.